Namaku Inka, aku kuliah di salah satu Universitas Swasta di Jakarta. Disana aku mengambil jurusan teknik informatika. Aku cukup dikenal baik oleh teman-temanku karena aku termasuk orang yang gampang bergaul. Ada beberapa sahabat yang begitu dekat denganku sehingga aku merasa nyaman untuk bercerita tentang banyak hal pada mereka yaitu Kanya, Dinda, Putri, Ginka, dan Nindya . Kanya adalah wanita yang sangat pendiam, penyabar dan juga setia mendengarkan curahan hatiku baik senang maupun sedih walaupun terkadang sering ngga’ nyambung jika diajak bicara (maaf ya temanku….hehehe). Aku berkenalan dengan Kanya sejak awal masuk perkuliahan. Dinda, Putri, Ginka, dan Nindya adalah teman sejak SMA. Mereka kuliah di Universitas yang berbeda namun mereka tidak pernah lupa denganku, maklum saja kalau tanpa kehadiranku rasanya ngga’ rame (PeDe abiz…wkwkwkwk).
Saat aku sedang chatting dengan teman SD, kami merencanakan untuk mengadakan acara Reuni di Sekolah tempat kami dulu menuntut ilmu sekaligus ingin mengenang seluruh kejadian yang pernah kami alami.
“Hallo Inka apa kabar?”, kata Manda.
“Baik, kamu gimana kabarnya?”, kata Inka.
“Baik. Dah lama nie ngga’ ketemu, gimana kalo kita ngadain reunian tapi kita bilang dulu sama anak-anak yang lain”, kata Manda.
“Wah, boleh tuh tapi acaranya dimana?”, kata Inka.
“Acaranya di SD kita aja”, kata Manda.
Lalu kami mengabari semua teman SD dan mereka setuju untuk menghadiri acara tersebut. Akhirnya rencana kami tercapai walaupun tidak banyak yang hadir namun kami senang karena acaranya berjalan dengan lancar. Tanpa disengaja, ada salah satu teman SD yang meminta nomor handphone dan aku pun memberikannya dengan maksud agar dapat bersilaturahmi dengan baik dan apabila ada rencana Reunian lagi, aku bisa menghubunginya dengan mudah. Ternyata dari saling bertukar no HP, hubungan kami terus berlanjut dan kami pun sering sering curhat tentang masalah pribadi.
Sebelumnya aku ingin mengenalkan tentang lelaki ini terlebih dahulu, namanya Denis. Ia kuliah di salah satu Universitas Negeri di Jakarta. Dia mengambil jurusan Teknik Sipil di Universitas tersebut. Dia termasuk orang yang menyenangkan, sabar, dan dewasa tapi terkadang sangat sensitif dengan perkataanku yang mungkin menyinggingnya padahal aku tidak bermaksud untuk membuatnya tersinggung (dah kaya’ cewe ja kalo lagi dating bulan…upss).
Sebenarnya dia sudah mempunyai pacar namanya Sella. Menurut cerita Denis, Sella termasuk wanita yang feminim, sangat sensitive, dan sangat manja (anak bontot sie…huuuu). Awalnya mereka layaknya pasangan pada umumnya, seperti sering jalan-jalan, makan malam, nonton bioskop, dan lain-lain.
Denis merasa ada perbedaan pada beberapa bulan belakangan ini karena sikapnya yang terlalu manja dan selalu memaksa untuk mengantarkannya pergi kemanapun tanpa memperdulikan kepentingan Denis. Jika tidak dituruti, Sella akan marah besar dan ngambek dengan Denis. Oleh karena itu, Denis harus selalu bersabar untuk menghadapi sikap manja pacarnya. Denis ingin sekali berpisah dengan Sella, berharap tetap bisa berhubungan dengan baik sebagai teman saja namun Denis tidak sanggup untuk berpisah dengan Sella. Alasannya karena Denis hanya ingin diputusin oleh Sella bukan sebaliknya. Kalau menurut aku sepertinya Sella tidak mungkin memutuskan hubungan dengannya karena Sella sudah bergantung pada Denis yang selalu siaga mengantarkannya kemana saja.
Renggangnya hubungan mereka, Denis menjadi lebih sering menghubungiku dengan sms dan telepon hanya untuk bicara masalah pribadi dan kegiatannya sehari-hari. Setelah satu bulan berjalan, aku merasa seperti ada sesuatu perasaan yang berbeda. Perasaan ini sungguh tidak wajar bagiku, mungkin ini yang disebut dengan jatuh cinta tetapi apakah salah jika aku mencintai seorang lelaki yang sudah mempunyai pacar. Pertanyaan tersebut selalu terlintas dalam benakku namun apa daya perasaan ini sungguh tidak bisa dihindarkan lagi. Denis pun merasakan hal yang sama denganku. Dan hal yang membuatku terkejut, teman-teman Denis mengetahui tentang kami. Sebenarnya tidak hanya sahabat Denis saja mengetahui hubungan kami, sahabatku juga mengetahuinya. Sahabat Denis selalu mendukung kami agar terus melanjutkan hubungan yang serius dan menyarankan agar Denis segera memutuskan hubungannya dengan Sella. Pendapat sahabatku yaitu Kanya, Dinda, Putri, Ginka, dan Nindya sangat bertolak belakang dengan sahabat Denis, mereka menyarankan agar hubungan ini diakhiri saja. Menurut mereka, hubungan yang diawali dengan perselingkuhan akan berakibat tidak baik bagi kami berdua. Saran mereka tidak pernah kudengar karena ini kehidupanku dan hanya aku yang tahu apa yang terbaik untukku. Menurutku hubungan kami tidak salah karena cinta datang begitu saja dan cinta tidak pernah salah.
Sifat dan tingkah laku Sella, semakin hari semakin membuat Denis kehilangan kesabaran. Sehingga Denis memberanikan diri untuk mengakhiri hubungannya dengan Sella, tentu saja keputusan ini tidak langsung diterima oleh Sella. Dia selalu menolak dan membujuk Denis agar membatalkan keputusannya tersebut. Namun hal tersebut tidak bisa mengubah keputusannya, akhirnya Sella pun pasrah dan berusaha untuk menerima keputusan tersebut dengan terpaksa.
Aku sangat terkejut ketika mendengar berita tersebut, walaupun sebenarnya hatiku merasa senang sekali dan kejadian ini yang kuharapkan sejak lama. Kisahku dengannya berakhir dengan bahagia yaitu berpacaran. Semoga saja hubungan ini terus berlanjut hingga jenjang pernikahan (ngarep banget…yeaa).
Diposkan oleh Rizka Karunia